Tren Menanam Bunga di Musim Pandemi

Kalau diperhatikan saat ini, di mana-mana lagi musim menanam bunga. Saya baru menyadari ketika tetangga jadi sibuk menanam bunga, yang awalnya tidak begitu peduli dengan bunga. Saya pikir cuma di sekitar tempat tinggal saya yang terjadi tren demikian, rupanya setelah saya lihat dan dengar cerita, ternyata hampir di seluruh kota bahkan seluruh propinsi di Indonesia. hihihi... ga tau ya apa sampai seluruh dunia juga, soalnya belum melakukan penelitian dan belum membaca berita begitu.

Bunga Hias

bunga hias

Tren menanam bunga yang terjadi setelah pandemi ini sinkron dengan keinginan saya pribadi. Sekitar dua bulan yang lalu (Juni 2020) ada lewat orang jual bunga pakai mobil pick up masuk gang rumah. Saya iseng ingin beli bunga yang murah-murah saja, untuk tanaman hias di dalam rumah. Keinginan untuk mempunyai bunga hias untuk ditempatkan di dalam rumah sudah ada dari sebelum-sebelumnya, hanya belum kesampaian saja untuk merealisasikannya. Nah, pas kebetulan ada yang lewat ke dalam gang rumah abang-abang penjual bunga, saya langsung lihat-lihat, mana tahu ada yang cocok di hati. Setelah di lihat-lihat lalu membandingkan harga, pilihan saya jatuh ke bunga yang ukurannya tidak terlalu besar, berwarna hijau, dan harganya hanya di bawah lima puluh ribu saja, tepatnya cuma Rp 35.000 saja. Ah.. sudah bisa lah sekedar menambah koleksi, pikir saya dalam hati. Sebelumnya saya sudah punya satu bunga jenis keladi berdaun corak merah. Jadi saat itu saya sudah punya dua tanaman hias. Waktu itu saya tidak tahu ya, kalau yang saya tanam itu bakal menjadi tren. Murni saya tidak pernah melakukan itu hanya untuk sekedar tren.

Bunga Keladi Merah

bunga keladi merah

Bunga keladi dengan corak warna merah ini awalnya saya dapatkan di semak-semak teras rumah waktu lagi bersih-bersih rumput teras, sekitar beberapa bulan yang lalu. Bunga ini tumbuh sendiri, tanpa ada yang sengaja menanam. Bunga ini saya lihat lumayan manis dengan corak bergambar love dan berwarna merah. Karena diri ini sangat suka keindahan, mata ini terpesona dengan keindahan bunga di tepi jalan. Eh, bunga di pinggir teras, lalu saya pindahkan ke pot. Dulu bunga keladi merah ini masih kecil dan cuma ada beberapa lembar daun saja. Sekarang lihat, mekar bersemi di dalam pot yang juga berwarna merah.

Oh iya, sekedar info. Bunga keladi merah ini sangat mudah ditemukan, terutama di semak-semak. Bukan di halaman rumah saja, pernah juga saya lihat tumbuh subur dan liar di area perkebunan sawit. Sayang sekali ya tidak dirawat dan dialokasikan ke tempat yang lebih bagus. Secara bunga ini saat ini menjadi tren, bahkan ada yang menjualnya. Saya cek di toko online ada yang menjualnya dengan harga sekitar tiga puluh ribu. Lumayan juga ya untuk dijadikan bisnis. Wah, kalau tahu dari dulu, sudah saya kutip itu bunga di semak perkebunan sawit. 😄 Tapi ya tren nya itu kan hanya saat ini, belum tentu lagi suatu saat bunga ini bernilai lagi, secara tumbuhnya sangat mudah dan liar.

Bunga Keladi Hijau

bunga keladi hijau

Bunga ketiga ini saya mintak sama tetangga. Saya lihat bunga ini ada dalam pot semak berdampingan dengan rumput. Ukurannya pun kecil-kecil dan tak terurus. Tiap kali lewat ke halaman tetangga, ada perasaan gemas ingin merawatnya lalu menjadikannya bunga hias. Soalnya bunganya cantik, tapi sayang dibiarkan begitu saja. Lalu tanpa pikir panjang saya mencoba meminta sama yang punya. Saya minta satu rumpun saja, sekitar empat atau lima daun. Akhirnya saya pindahkan ke pot saya lalu pajang depan teras rumah. Jreng... jadilah koleksi tanaman saya tiga bunga hias jenis keladi semua. Dalam benak saya saat itu ingin koleksi bunga-bungaan yang model daun Love. Jadi rencananya dimana pun dapat akan saya koleksi dan rawat dijadikan tanaman hias.

Komentar