Kejadian Metafisika Bagi Ibu Hamil

ibu hamil

Kali ini penulis akan menulis cerita yang lain dari biasanya, yaitu tentang kehidupan di dunia lain. Kehidupan yang tidak terlihat oleh kasat mata tetapi pada kenyataannya ada. Karena blog ini judulnya blog pribadi, jadi tidak masalah sepertinya penulis menulis topik yang berhubungan dengan subjek penulis. Kecuali kalau judul blog lebih spesifik, tentu saja yang dibahas lebih objektif dan spesifik sesuai judul blog.

Ini tentang pengalaman yang penulis alami mengenai dunia metafisika. Metafisika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hal-hal yang nonfisik atau tidak kelihatan. Mungkin yang penulis alami ini adalah hal yang tidak masuk akal bagi sebagian orang. Bisa juga menjadi hal yang biasa terjadi bagi sebagian yang lainnya.

Pembaca yang budiman, pernah tidak melihat benda bergerak atau berpindah sendiri tanpa ada terlihat siapa yang menggerakkannya? Ini bukan tentang daun yang ditiup angin ya. Kita semua tahu kalau daun itu benda dengan massa yang ringan, jadi tidak ada keanehan di sini jika bergerak dengan sendirinya karena ditiup angin. Tapi ini adalah benda dengan ukuran dan massa (berat) yang lumayan, bisa berpindah dan berubah posisi dengan sendirinya. Inilah yang akan penulis bahas di sini. Sebelum mencap penulis mengalami halusinasi, penulis akan menjabarkan keanehan yang penulis rasakan sebelum melihat kenyataan yang tidak masuk akal tersebut.

Ilusi dan realita selalu berjalan berdampingan dalam kehidupan kita di dunia ini. Tidak usah jauh-jauh, di sebuah kampus tempat penulis pernah menuntut ilmu dengan jurusan yang sangat logis yaitu "Sistem Komputer", ada diselipkan matakuliah khusus tentang Metafisika. Terkadang penulis tidak habis fikir, matakuliah Metafisika adalah cabang dari ilmu Filsafat, kok bisa dimasukkan ke dalam jurusan yang sangat logis seperti pelajaran komputer. Lain cerita kalau pelajaran agama ya, itu kan memang wajib ada di matakuliah dasar di semester pertama di sebuah universitas atau kampus di Indonesia. Namanya juga negara kita bukanlah negara sekuler yang tanpa mempedulikan pelajaran agama di sekolah atau pendidikan tinggi. Hikmahnya di sini penulis simpulkan sendiri, dunia nyata ini tidak bisa lepas dari dunia yang tidak terlihat alias gaib. Kembali lagi ke pribadi masing-masing kita, mau percaya atau tidak itu tergantung keimanan.

Selasa, 1 September 2020

ember hitam

Selasa pagi itu adalah jadwalnya penulis melakukan pekerjaan rumah tangga yaitu mencuci pakaian. Jadwal mencuci ini sudah penulis atur hanya dua kali dalam seminggu, yaitu hari selasa dan hari jum'at. Pakaian kotor yang terkumpul tiga hari itu dibagi untuk dua ronde pencucian, kain tipis dan kain tebal. Yang mau digiling pertama adalah kain tipis dulu, jadi kain tebal dipisahkan dulu ke ember kecil, dan kain tipis dimasukkan ke mesin cuci yang sudah diisi air dan sabun. Lalu penulis sediakan ember besar untuk tempat membilas kain yang sudah digiling di mesin cuci. Jadi ember besar dan kecil itu posisinya telentang di atas lantai kamar mandi. Ember besar belum diisi air, jadi keadaannya kosong telentang begitu saja.

Setelah memisahkan pakaian jadi dua bagian, kucing kami si belang lagi main sama katak dengan ukuran sedang. Si belang menghalau katak ke dalam kamar mandi, penulis jadi takut lalu tidak jadi melanjutkan pekerjaan mencuci. Akhirnya penulis memilih melakukan pekerjaan lain yaitu mencuci piring, sambil menunggu pak suami datang mengantar sarapan. Maksudnya biar kataknya diusir dan dibuang sama pak suami. Kataknya sembunyi di balik mesin cuci, lalu si belang keluar dari kamar mandi, mungkin karena merasa gagal memainkan katak itu.

Lagi asik mencuci piring penulis mendengar bunyi ember jatuh. Spontan saja penulis menduga itu pasti ulah kucing. Di rumah penulis memelihara kucing lima ekor. Penulis segera melihat apa yang terjadi dengan maksud akan memarahi empus kesayangan. Yang penulis lihat di kamar mandi ada kucing kami namanya si kurus lagi minum di WC dan posisi ember yang telentang tadi kok jadi tetungkup? Siapa yang memindahkan, tidak mungkin kucing dengan ukuran tubuh ringan dan kecil itu bisa membalikkan ember besar hitam tadi. Lagian di situ empus lagi asik minum air WC kok. 😑 Penulis jadi terheran dan bingung sekali. Itu posisinya di dalam rumah hanya ada penulis dan para empus. Jadi siapa pelakunya?

Senin, 31 Agustus 2020

Sebelum kejadian aneh selasa pagi itu penulis juga mengalami hal aneh yang belum pernah terjadi. Tiap kali penulis mau berwudhu di kamar mandi, pas mencuci wajah penulis merasakan seperti ada angin melintas dengan kecepatan tinggi di depan wajah. Kejadian ini tidak terlalu penulis ambil pusing, karena bisa saja itu hanya pengaruh gerakan gayung yang dipakai untuk berwudhu, menghasilkan angin ke wajah penulis. Tetapi mengapa penulis sangat sensitif dengan hal ini, masalahnya sebelumnya kok tidak pernah terjadi demikian.

Malam senin penulis juga bermimpi sedikit seram, yaitu mimpi digigit kodok. Mengapa penulis katakan seram, penulis sangat phobia dengan hewan kodok apalagi katak. Kodok dan katak itu berbeda ya teman. Kodok bentuknya lebih bulat tapi lompatannya tidak terlalu tinggi. Kalau kodok ini penulis tidak begitu takut, karena sifatnya lebih pasif daripada katak. Tapi kalau katak jangan ditanya, baik ukuran paling kecil yang masih bayi sampai yang paling besar, itu lompatannya tinggi dan jauh. Katak juga bisa menempel di dinding. Wiii... penulis kalau lihat katak pasti takutnya luar biasa. Campur aduk antara geli, jijik, dan takut. Tiap ada kodok atau katak dalam rumah, pasti langsung lapor ke pak suami supaya dibuang keluar rumah.

Apakah ada hubungannya mimpi digigit katak dengan kejadian setelah itu? Wallahu walam bisawab, hanya Tuhan yang tahu. Ataukah hanya kebetulan saja kejadian ini terjadi berdasarkan mimpi.

Setelah kejadian aneh dua hari itu penulis langsung lapor ke pak suami hal yang menimpa penulis. Suami bilang, "itu karena Neng dalam kondisi hamil, suka diganggui makhluk halus. Makanya jangan bandel dibilang orangtua, disuruh bawa gunting kalau keluar rumah, tidak didengar dan dilaksanakan. Kemungkinan Neng diikuti waktu kita jalan minggu sore dan pulangnya magrib masih di jalan."

Batin penulis saat itu langsung membenarkan perkataan suami. Bukannya penulis tak percaya dengan hal gaib, hanya saja untuk praktek menangkal gangguan jin atau makhluk tak kasat mata dengan perantara benda seperti gunting digantung di baju, penulis rasa itu hal syirik yang tidak boleh dilakukan. Syirik itu dosa besar, karena menduakan Tuhan. Lantas bagaimana cara menghadapi gangguan tersebut? Penulis lebih memilih meminta pertolongan hanya kepada Allah, dengan berdoa tiap habis sholat supaya dijauhkan dari gangguan makhluk jahat.

Minggu, 30 Agustus 2020

Minggu sore pak suami mengajak penulis ke rumah mertua. Jarak rumah kami ke sana ada sekitar lima belas menit jika naik kendaraan. Kami ke sana dengan maksud jalan-jalan sekalian mengantar baju bapak yang tertinggal di rumah keluarga yang baru selesai nikahan. Kami berangkat jam lima sore dan pulang sekitar jam enam lewat. Di jalan menuju pulang sudah terdengar azan magrib, kami kebut motor agak cepat supaya sampai di rumah masih bisa melaksanakan sholat magrib. Sebenarnya bisa saja sholat magrib di mesjid yang dijumpai di jalan, tapi berhubung posisinya tanggung, sebentar lagi juga sampai di rumah. Begitu sampai di rumah kami langsung menunaikan ibadah sholat magrib.

Malamnya mau tidur penulis merasakan ngilu di sekitar tulang rusuk bagian kanan, tepatnya depan dan belakang tulang rusuk. Suami bilang itu masuk angin, yaudah penulis cuma dikasih minyak angin merk FreshCare sambil dibantu dipijat sama beliau. Dalam tidur penulis rasakan ngilu tiap kali pindah posisi ke kiri dan ke kanan. Apalagi kalau tidur telentang, terasa sesak di dada. Penulis berfikir positif saja, mungkin karena kecapekan di jalan dan posisinya penulis lagi hamil tua. Besok paginya penulis juga masih merasakan tubuh kurang fit, dengan tulang rusuk yang masih ngilu. Ini berlangsung selama dua hari sebelum kejadian ember besar tetungkup dengan sendirinya.

Sekali lagi jiwa penasaran penulis meronta-ronta. Apakah yang penulis alami selama tiga hari itu punya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya? Mulai dari magrib masih di jalan, malamnya ngilu tulang rusuk lalu mimpi digigit kodok. Besoknya tiap berwudhu di kamar mandi seperti ada angin yang melintas. Besoknya lagi ember besar berpindah dan berubah posisi dengan sendirinya. Hanya Allah yang tahu semua ini.

Setelah kejadian tiga hari yang aneh itu, penulis lalu baca-baca di Google tentang jin pengganggu ibu hamil. Penulis membaca tentang jin Ummu Shibyan. Dia adalah jin perempuan yang suka mengganggu anak-anak di bawah dua tahun dan ibu hamil. Kabarnya jika Ummu Shibyan ini masuk ke tubuh si perempuan hamil, bisa menggugurkan janin. Alhasil si ibu akan mengalami keguguran. Wah, ngeri juga ya kalau beneran terjadi. Dijelaskan lagi di situ ciri wanita terkena jin Ummu Shibyan, sore sampai malam akan merasakan sesak di dada, dan sakit tulang belakang. Loh ini kok kebetulan pas dengan yang penulis alami.

Lalu penulis cari tahu cara mengatasi gangguan dari Ummu Shibyan. Tutuplah semua pintu dan jendela ketika magrib datang, lalu berdoalah kepada Tuhan supaya dilindungi dari makhluk jahat. Perintah menutup semua pintu dan jendela ketika magrib ini juga ada dalam hadis nabi Muhammad SAW. Ya sudah, akhirnya penulis laksanakan itu semua. Yang biasanya pintu dapur hanya ditutup pintu transparan dari kawat, pintu kayunya tidak ditutup, kali ini penulis kunci sekalian semua. Saking parnonya dengan kejadian itu, masih jam enam lewat dan sebelum azan magrib, sudah ditutup semua. 😹

Alhasil setelah berdoa kepada Allah dan menerapkan tutup semua pintu di waktu magrib, alhamdulillah penulis tidak merasakan lagi kejanggalan di rumah ini. Plus sakit tulang rusuk yang penulis rasakan sebelumnya sembuh dengan sendirinya. Tubuh rasanya nyaman sekali, ringan dan tidak gelisah lagi tidur malam. Pindah ke arah kiri dan kanan tanpa merasakan ngilu tulang rusuk, bahkan tidur telentang bagi ibu hamil juga bukan kendala yang berarti lagi. Sangat nyaman tanpa merasakan sesak napas lagi. Satu lagi kalau lagi berwudhu di kamar mandi, penulis tidak lagi merasakan tiupan angin lewat di depan wajah. Alhamdulillah.... Semoga dia tidak mengganggu lagi, aamiinn ya Allah. ☺

Komentar