Obat Tradisional untuk Kucing yang Tiba-Tiba Lumpuh

kucing

Punya kucing kesayangan yang lucu dan sehat tiba-tiba tidak bisa berjalan normal, tentu saja membuat pemiliknya lumayan terkejut. Itulah yang saya alami dua hari yang lalu. Penyakit lumpuh pada kucing ini menimpa kucing jantan saya yang berbulu belang putih hitam namanya Ucul. Saya mempunyai kucing lima ekor, tiga betina dan dua jantan. Empat ekor merupakan satu induk, dan satu ekor lagi adalah kucing liar yang sering datang ke rumah yang akhirnya hari-harinya sekarang tinggal dengan kami di sini.

Dari ke lima empus kesayangan ini yang makannya paling congok, yang badannya paling besar, dan yang paling manja adalah si Ucul ini. Herannya justru dia yang lebih rentan terkena virus. Mengapa bisa begitu ya? Apa auto imunnya kurang? Ucul memang kesehariannya lebih banyak main di rumah dibanding teman-temannya yang lain. Ucul dan tiga ekor kucing betina adalah saudara satu induk. Mereka kami dapatkan di sekitar rumah kami lantaran dibuang sama pemiliknya tanpa induk. Jadi saya kasihan melihat anak kucing terlantar di sekitar rumah lalu saya putuskan untuk memelihara ke empatnya. Umur mereka sekarang sekitar sepuluh bulan. Yang tiga betina sudah mulai pandai kawin dan salah satunya sedang hamil. Sedangkan Ucul ini masih belum puber juga, jadi dia tidak pernah yang namanya main jauh-jauh atau tidak pulang ke rumah. Ucul selalu menemani saya di rumah, memang sangat menghibur memelihara Ucul ini.

Keceriaan bersama Ucul langsung berubah kesedihan tatkala mendapati dirinya berjalan terseok-seok dengan langkah kaku. Gejala awalnya Ucul sering muntah hampir tiga minggu. Pun dibandingkan dengan empat temannya yang lain, Ucul lah yang sering muntah. Padahal makannya bersih dimasak, air minumnya air bersih di rumah dan kesehariannya lebih sering dalam rumah. Tapi bisa rentan terkena penyakit. Syukurnya waktu Ucul mengalami lumpuh itu Ucul masih mau makan dan makan banyak. Jadi daya tahan tubuhnya tidak terlalu lemah.

Saya langsung cari tahu penyakitnya di Google dan apa obat untuk menyembuhkannya. Menurut beberapa artikel nama penyakitnya adalah Distemper. Distemper adalah penyakit lumpuh pada kucing yang disebabkan oleh virus. Sebelum kucing kami mengalami lumpuh, dua hari sebelumnya ada keluarga yang kematian satu ekor kucing dengan penyakit yang serupa dengan kucing kami. Mungkin daya tahan tubuhnya lebih lemah sehingga tidak bisa bertahan hidup. Itupun hanya satu hari bertahannya setelah mengalami lumpuh tiba-tiba. Siapa yang tidak panik mendapati kucing kesayangan kami juga mengalami penyakit yang sama. Sepertinya memang lagi musim virus Distemper ini di sini, karena korbannya berbarengan waktunya.

Menurut beberapa solusi yang ada di artikel di Google, saya lebih tertarik mencoba pengobatan alami. Selain bahannya mudah didapat, juga lebih ekonomis di kantong. Karena untuk ke dokter hewan, kami masih ragu. Selain takut dengan obat-obatan kimia, biaya berobat yang mungkin lebih besar, dan hasilnya yang belum tentu segera pulih. Jadi ya kita coba yang tradisional saja, yaitu memberi kuning telur. Kuning telur ini kalau bisa telur ayam kampung dicampur madu. Tapi kalau telur ayam kampung tidak ada bisa juga pakai telur ayam yang biasa dijual di pasaran.

Malam hari setelah Ucul dikasi makan dia seperti biasanya tidur di ujung tempat tidur kami dengan lemah tak berdaya. Langsung saja saya ambil kuning telur ayam yang ada stok di dapur sebutir saja. Lalu saya suapi Ucul pakai sendok. Ucul terbangun dan memakan kuning telur yang ada di wadah. Alhamdulillah Ucul masih mau makan dan menghabiskan satu kuning telur itu. Melihat Ucul begitu saya semangat menambah satu telur lagi. Untuk telur yang ke dua Ucul tidak mau lagi, mungkin sudah eneg dianya. Yasudah lalu Ucul saya biarkan tidur dengan nyenyak.

Besoknya kaki Ucul tidak separah sehari sebelumnya walaupun masih susah juga dia jalan. Tapi memang dasar Uculnya yang membawakan dirinya seolah tidak lagi dalam keadaan sakit. Dia tetap aktif lompat, lari, dan jalan seperti biasanya, tapi dengan langkah yang masih oyong dan terseok-seok. Dia masih main di halaman rumah, dan lompat ke atas meja dapur yang membuat dirinya jatuh lagi, tapi dia lompat lagi pantang menyerah.

Malam kedua Ucul mulai tidak mau makan. Saya coba suapi telur lagi campur madu, tapi kali ini Ucul tidak mau. Mungkin karena rasanya jadi rasa madu, Ucul hanya mencicipi sedikit saja. Akhirnya ramuan tadi saya kasih ke kucing yang lain, namun mereka juga tidak mau memakannya. Berarti kesimpulannya kucing itu tidak suka madu.

Keesokan hari saya lihat Ucul sudah bisa berjalan normal. Alhamdulillah kami sangat senang melihatnya. Hanya saja selera makannya makin menghilang. Mungkin masih proses penyembuhan kali ya. Walaupun dipanggil dan dipaksa makan, tetap tidak mau juga. Ya sudahlah kita tunggu saja kapan dia mulai mau makan. Yang penting sekarang Ucul sudah bisa berjalan normal seperti biasa. Alhamdulillah ya Allah, empus kesayangan kami pulih dari lumpuh. Semoga virus distemper ini tidak menggerogoti kucing kami yang lainnya. Aamiinn. 😊

Komentar